RadiusNews, Minahasa- PT PLN Nusantara Power Minahasa Unit Pelaksana PLTA Tonsealama telah membuka penuh (total 200 cm) pintu air (flap gate) 1 dan 2 di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano sejak tanggal 2 Mei 2025.
Langkah ini diambil sesuai dengan notulen pembahasan bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Minahasa sebagai upaya pengendalian Debit air.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di sekitar DAS Tondano beberapa waktu terakhir dipicu oleh beberapa faktor utama.
Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama meluapnya air di Danau Tondano dan DAS. Selain itu, permasalahan klasik terkait sampah domestik dari warga yang dibuang sembarangan ke DAS juga memperparah kondisi.
"Sesuai notulen, kami telah membuka penuh Flap Gate di WeIr Intake PLTA Tonsealama, sambil menyesuaikan Pola Pembebanan Pembangkit tersebut" ujar Manajer PLN NP UP Minahasa , Bpk Aries Indrianto Elisa, didampingi para Asman yg hadir. Jumat (16/5/2025).
Lebih lanjut pula, sedimentasi di sepanjang DAS Tondano juga menjadi faktor signifikan. Penumpukan sedimen ini diakibatkan oleh eceng gondok yang membusuk dan tenggelam, bercampur dengan sampah domestik lainnya. Kondisi ini mengurangi kapasitas dan laju Aliran pada DAS Tondano menuju ke Hilir.
Faktor lain yang turut berkontribusi adalah letak permukaan pemukiman warga yang sudah setara dengan elevasi air Danau Tondano. Akibatnya, peningkatan volume air sedikit saja dapat dengan mudah menggenangi permukiman.
PLN NP UP Minahasa sendiri telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi permasalahan ini. PLN NP UP Minahasa secara rutin melaksanakan pengangkatan eceng gondok dan Sampah Domestik lainnya yang masuk ke aliran Sungai DAS Tondano, dengan rata-rata 5 hingga 6 dump truck per hari pada Kolam Penangkap Sampah Tonsealama.
Ironisnya, pagar pengaman yang dipasang di mulut sungai Danau Tondano (hulu) yang bertujuan untuk menahan eceng gondok agar tidak masuk ke aliran DAS Tondano justru dirusak dan bahkan Hilang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ke depan, PLN akan berkoordinasi dengan pihak - Pihak terkait untuk melaksanakan pengerukan secara rutin pada DAS Tondano. Rencananya, pengerukan akan dilakukan pada musim kemarau untuk menghindari tersumbatnya Weir Intake Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsealama.
PLN juga menegaskan bahwa kewenangan untuk melakukan pengerukan DAS Tondano berada di bawah Balai Wilayah Sungaii Sulawesi (BWS). Namun PLN NP UP Minahasa akan berkolaborasi dgn Pihak2 terkait untuk mencari solusi jangka panjang mengatasi permasalahan banjir di wilayah tersebut.
