RadiusNews, Minahasa- Desa Walantakan, Kecamatan Langowan Utara, kini resmi memiliki pengurus Koperasi Desa "Merah Putih" setelah ditetapkan melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang digelar di balai desa pada Jumat (23/5/25).
Proses pemilihan pengurus dilakukan secara musyawarah yang dihadiri dan disaksikan dari unsur pemerintah kabupaten minahasa yaitu Dinas Koperasi, Pemerintah Kecamatan Langowan Utara, Pemerintah Desa Walantakan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta sejumlah undangan lainnya.
Musdesus dipimpin langsung oleh Ketua BPD, Pemerintah Desa Walantakan, dan Pendamping Desa. Dalam kesempatan tersebut, peserta mendapat penjelasan teknis mengenai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) pembentukan koperasi.
Ketua BPD Desa Walantakan menyampaikan bahwa syarat calon pengurus cukup ketat demi menjaga kredibilitas koperasi. "Calon harus merupakan warga desa, berusia minimal 18 tahun, bukan perangkat desa atau anggota BPD, serta tidak memiliki hubungan darah dengan sesama calon atau perangkat desa," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa ASN, TNI, dan Polri diperbolehkan menjadi pengurus selama memperoleh izin dari atasan masing-masing. Selain itu, calon pengurus tidak boleh tercatat dalam daftar hitam atau BI checking perbankan.
Struktur pengurus yang ditetapkan meliputi Ketua, Wakil Ketua Bidang Usaha, Wakil Ketua Bidang Anggota, Sekretaris, Bendahara, serta tiga orang pengawas.
Hukum Tua Desa Walantakan, Nike Sembel, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terbentuknya koperasi tersebut dan menyampaikan harapan besar terhadap fungsinya di masa depan.
“Ini bukan sekadar organisasi, tapi harapan baru untuk membangun ekonomi desa. Saya dorong para pengurus untuk bekerja profesional, terbuka, dan berpihak kepada warga kecil,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa koperasi ini diharapkan menjadi sarana pengembangan usaha kecil dan menengah serta wadah pemberdayaan warga demi meningkatkan kesejahteraan.
Apresiasi juga datang dari perwakilan BPD Walantakan atas kelancaran Musdesus. “Kami bangga karena partisipasi warga sangat tinggi. Ini membuktikan kepedulian masyarakat terhadap pembangunan ekonomi desa. Koperasi ini harus dijaga dan dikembangkan bersama,” ujarnya.
Musyawarah Desa Khusus ditutup dengan penyerahan berita acara pembentukan dan penetapan pengurus, serta penegasan komitmen bersama seluruh pihak untuk mendukung keberlanjutan program koperasi desa merah putih.
